Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi di Sekolah-sekolah di Indonesia telah menjadi fokus utama dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di tanah air. Sejak diberlakukannya Kurikulum 2013, pemerintah terus mendorong sekolah-sekolah untuk mengimplementasikan pendekatan ini guna meningkatkan kualitas lulusan yang siap bersaing di era globalisasi.
Menurut Prof. Herry Suhardianto, seorang pakar pendidikan dari Universitas Negeri Malang, “Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan suatu paradigma baru dalam dunia pendidikan yang menekankan pada pengembangan keterampilan dan kemampuan siswa sesuai dengan tuntutan dunia kerja.” Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan lulusan yang mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.
Namun, implementasi kurikulum ini tidaklah mudah. Banyak sekolah yang mengalami kendala dalam menyesuaikan diri dengan pendekatan baru ini. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hanya sebagian kecil sekolah yang benar-benar berhasil mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan baik.
Dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan di Era Digital”, Prof. Anies Baswedan mengatakan, “Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi memerlukan komitmen dan kerjasama yang kuat antara semua pihak terkait, termasuk sekolah, guru, orangtua, dan pemerintah.” Hal ini menunjukkan bahwa suksesnya implementasi kurikulum ini tidak hanya bergantung pada satu pihak saja, melainkan harus melibatkan semua stakeholders pendidikan.
Untuk itu, diperlukan upaya yang lebih serius dari semua pihak untuk meningkatkan implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah-sekolah di Indonesia. Melalui kerjasama yang baik dan komitmen yang kuat, diharapkan pendidikan di tanah air dapat terus berkembang dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.